Warna dan Kelembapan Tanah

Kandungan air yang ada pada sampel tanah menunjukkan tingkat kelembapan tanah. Kelembapan sangat penting. Agar organisme dapat tumbuh dan berkembang, tingkat kelembapan harus seimbang—tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Secara khusus, tingkat kelembapan tanah idealnya mengikuti kelembapan yang dibutuhkan tanaman, hewan, dan organisme lain yang menghuni suatu habitat. Sebagian organisme menyukai tingkat kelembapan yang lebih tinggi, seperti tanaman perdu dan salamander. Sementara itu, tanaman kaktus dan ular, yang sudah beradaptasi dengan habitat gurun, membutuhkan sangat sedikit air. Biasanya, tanah dengan tingkat kelembapan seimbang menjadi tempat yang disukai tanaman dan hewan kecil yang hidup di bawah permukaan tanah.

Kelembapan memengaruhi struktur tanah dalam banyak hal. Tanah yang terlalu basah atau tidak dapat mengeluarkan air dengan baik dapat mengalami erosi. Tanah yang terlalu kering akan mengeras dan memadat. Jenis tanah pun memengaruhi reaksi tanah terhadap kelembapan. Tanah pasir membuang air dengan cepat, namun tanah lempung menyerap air dan akan menggumpal. Mengingat betapa pentingnya tingkat kelembapan, bagaimana kita bisa mengukurnya? Dalam eksperimen ini, murid akan belajar menggunakan skala warna untuk menunjukkan tingkat kelembapan tanah.

1. Memahami perbedaan antara sampel tanah kering dengan sampel tanah basah
2. Memahami perubahan warna jika kandungan air bertambah.
3. Memahami cara menggunakan hasil pengukuran untuk menentukan tingkat kelembapan sampel tanah yang lain.

1. Seperti apa perubahan warna yang terjadi saat tanah berada dalam kondisi lembap atau kering?
2. Bagaimana skala warna berubah?
3. Apakah jenis tanah berbeda memiliki warna berbeda dalam kondisi lembap atau kering?