Apel: Dari Putih Menjadi Cokelat
- Sumber Daya Tipe
- Eksperimen
- Mata Kuliah
- Kimia
- Topik
- Ekosistem Kesehatan Penyelidikan ilmiah
- Waktunya beraktifitas
- 75 phút
Cairan di sekitar kita dapat bersifat asam, basa, atau netral, misalnya asam terasa asam, sementara basa terasa pahit dan licin. Asam atau basa yang terlalu kuat dapat berbahaya dan menyebabkan kulit terbakar, jadi berhati-hatilah saat menggunakannya. Untuk mengukur seberapa asam atau basa suatu cairan, ahli kimia menggunakan skala pH.
- Pendahuluan
-
Cairan di sekitar kita dapat bersifat asam, basa, atau netral, misalnya asam terasa asam, sementara basa terasa pahit dan licin. Asam atau basa yang terlalu kuat dapat berbahaya dan menyebabkan kulit terbakar, jadi berhati-hatilah saat menggunakannya. Untuk mengukur seberapa asam atau basa suatu cairan, ahli kimia menggunakan skala pH. Skala pH berkisar dari 1 hingga 14; 1–6 diklasifikasikan sebagai asam, 7 netral (bukan asam atau basa), dan 8–14 sebagai basa. Kertas pH atau indikator universal digunakan untuk menentukan apakah suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Indikator alami, misalnya sari yang diambil dari kubis merah juga dapat menentukan nilai pH. Ini dilakukan dengan mengamati perubahan warnanya.
- Tujuan Utama
-
- Mengeksplorasi reaksi kimia pada proses pencokelatan pada buah apel.
- Memahami reaksi enzim dalam buah dengan oksigen di udara sehingga terjadi perubahan warna buah.
- Memahami bahwa pencokelatan dapat dicegah dengan cairan asam alami, misalnya dengan jeruk nipis.
- Memahami proses pengawetan buah secara alami.
- Pertanyaan Panduan
-
- Pernahkah kamu memerhatikan buah, misalnya apel, yang dipotong dan dibiarkan terpapar udara?
- Apakah perubahan itu terjadi pada semua buah? Bagaimana dengan sayuran?
- Apakah apel yang berubah cokelat aman untuk dimakan atau harus segera dibuang?