Mengubah Air Asin Menjadi Air Tawar

Sebagian besar air di permukaan bumi berada di laut. Air laut terasa asin karena mengandung banyak mineral, termasuk garam. Banyak organisme yang tumbuh dan berkembang biak dengan baik di air asin. Namun, tidak sedikit yang hanya dapat bertahan hidup di lingkungan air tawar. Manusia sendiri dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan lebih banyak air tawar daripada air asin. Air tawar sebagian besar diperoleh dari tanah, tetapi sayang tidak semua tanah yang dihuni manusia memiliki sumber daya air tawar. Daerah dekat pantai, misalnya, air asin dari laut sangat melimpah, sementara air tawar sulit didapatkan. Lalu, dapatkah kita mengubah air garam menjadi air tawar?

Kegiatan ini berfokus pada pengubahan air garam menjadi air tawar. Dalam percobaan ini, siswa akan belajar tentang konsep mengubah cairan, yakni air garam menjadi air tawar dengan memanfaatkan energi yang ada di sekitar.

Titik didih air pada 1 atmosfer adalah 100° C. Namun, ini bukan berarti bahwa air selalu mulai menguap pada titik 100°. Bahkan pada suhu di bawah 100° proses penguapan air dapat terjadi. Garam dipisahkan dari air melalui penguapan. Pada suhu di bawah 100°, garam tidak akan menguap secara signifikan karena titik leleh garam mencapai 800°. Jadi, air yang menguap di bawah 100° dapat memisahkan air dari garam. Kita dapat memanfaatkan api atau sinar matahari untuk mendidihkan air. Uap air dapat dikumpulkan kembali dengan mengubah uap air menjadi air melalui proses pendinginan, yakni uap air mengenai permukaan dingin dan mengalir ke wadah. Proses ini disebut distilasi atau penyulingan.

1. Memahami bahwa pemanasan dapat mengubah sifat benda dari cair menjadi gas.
2. Memahami bahwa kondensasi terjadi ketika uap menjadi cair melalui pendinginan.
3. Memahami bahwa air dan garam dapat dipisahkan melalui penguapan. Menerapkan metode pemisahan air garam dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bagaimana caranya agar air garam menguap?
2. Bagaimana uap air dapat ditangkap dan disimpan?
3. Bagaimana cara mencairkan uap air lagi? Menggunakan panas atau dingin? Mengapa?
4. Bagaimana cara membuat perangkat untuk memanaskan air asin dan menyimpan uapnya di wadah yang berbeda?